Abon My Baby

Abon My Baby
pertama dan satu-satunya baby food dalam bentuk abon

Selasa, 25 Desember 2012

Merry Christmas 2012

Selamat natal bagi yang merayakan
semoga damai natal membawa kebahagiaan dan kesejahteraan

Jumat, 21 Desember 2012

Selamat Hari Ibu

untuk seluruh IBU di dunia "SELAMAT HARI IBU"
tetap jadi ibu terhebat untuk keluarga, anak-anak & semua orang yang terkasih
penghargaan tertinggi untuk seluruh IBU yang telah memberikan yang terbaik untuk ananda-anandanya

Jumat, 14 Desember 2012

abon My Baby Ikan Patin & Ikan Lele andalan Bapak Menteri Kelautan & Perikanan dan Ibu Gubernur Jawa Timur

Produk abon My Baby khususnya Abon My Baby Ikan Patin & Abon My Baby Ikan Lele menjadi produk andalan yang disarankan oleh MENTERI KELAUTAN & PERIKANAN "Bapak Tjitjip Sutardjo" & Ibu GUBERNUR JAWA TIMUR "BUDE KARWO" untuk dikonsumsi balita indonesia untuk pemenuhan gizi.

Foto abon My Baby dengan Bapak Menteri Kelautan & Perikanan

foto saat ditinjau oleh Bapak Tjitjip Sutarjo

Bahkan BUDE Karwo " Ibu Gubernur Jawa Timur " bilang ini komoditi produk andalan dari Probolinggo Jawa Timur sesuai dengan program saya "Ayo Gemar Makan Ikan"

Foto abon My Baby dengan Bude Karwo

Foto Bude Karwo saat menyatakan ini produk andalan sesuai dengan program saya "ayo Gemar Makan Ikan"

Bude Karwo menyatakan "produk ini cocok untuk dikonsumsi cucu saya"

Kamis, 22 November 2012

abon My Baby ditabloid AGRINA

AGRINA dwimingguan-vol.8,No.190,14-27 nov 2012 halaman 24 kolom bisnis

"Hidangkan Si Kumis Untuk Sang Buah Hati"





bagi ayah bunda yang ingin mengetahui lebih lengkapnya tentang profil usaha beserta produk abon My Baby bisa dilihat di Tabloid AGRINA.
Untuk sang Buah Hati jangan ragukan lagi pilihan ayah bunda pada Abon My Baby

Rabu, 26 September 2012

TAMPILAN BARU ABON MY BABY


Tampilan baru dengan kemasan yang lebih tebal dijamin kemasan tidak mudah rusak dalam pendistribusian melalui ekspedisi


Tampilan baru bermain diwarna yang lebih tampak terang dan menarik


Abon My Baby yang asli produksi dari Pradipta Jaya Food Probolinggo


Pilihan varian ada 4 : abon My Baby Ayam, Abon My Baby Patin, Abon My Baby Lele & Abon My Baby Daging (coming soon)

Sabtu, 18 Agustus 2012


Segenap staff & pimpinan beserta distributor, agen & reseller abon My Baby mengucapkan Selamat Hari Raya IDUL FITRI 1433 H bagi seluruh umat islam yang merayakan " Mohon Maaf Lahir & batin "

Jumat, 20 Juli 2012

WELCOME RAMADHAN

Segenap staff & pimpinan beserta distributor, agen & reseller abon My Baby mengucapkan Selamat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan bagi seluruh umat islam yang menjalankannya

Kamis, 14 Juni 2012

Autisme

Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal. Akibatnya anak tersebut terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitive, aktivitas dan minat yang obsesif. (Baron-Cohen, 1993). Menurut Power (1989) karakteristik anak dengan autisme adalah adanya 6 gangguan dalam bidang:
interaksi sosial,
komunikasi (bahasa dan bicara),
perilaku-emosi,
pola bermain,
gangguan sensorik dan motorik
perkembangan terlambat atau tidak normal.
Gejala ini mulai tampak sejak lahir atau saat masih kecil; biasanya sebelum anak berusia 3 tahun.
Autisme dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder R-IV merupakan salah satu dari lima jenis gangguan dibawah payung PDD (Pervasive Development Disorder) di luar ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan ADD (Attention Deficit Disorder). Gangguan perkembangan perpasiv (PDD) adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan beberapa kelompok gangguan perkembangan di bawah (umbrella term) PDD, yaitu:
Autistic Disorder (Autism) Muncul sebelum usia 3 tahun dan ditunjukkan adanya hambatan dalam interaksi sosial, komunikasi dan kemampuan bermain secara imaginatif serta adanya perilaku stereotip pada minat dan aktivitas.
Asperger’s Syndrome Hambatan perkembangan interaksi sosial dan adanya minat dan aktivitas yang terbatas, secara umum tidak menunjukkan keterlambatan bahasa dan bicara, serta memiliki tingkat intelegensia rata-rata hingga di atas rata-rata.
Pervasive Developmental Disorder – Not Otherwise Specified (PDD-NOS) Merujuk pada istilah atypical autism, diagnosa PDD-NOS berlaku bila seorang anak tidak menunjukkan keseluruhan kriteria pada diagnosa tertentu (Autisme, Asperger atau Rett Syndrome).
Rett’s Syndrome Lebih sering terjadi pada anak perempuan dan jarang terjadi pada anak laki-laki. Sempat mengalami perkembangan yang normal kemudian terjadi kemunduran/kehilangan kemampuan yang dimilikinya; kehilangan kemampuan fungsional tangan yang digantikan dengan gerakkan-gerakkan tangan yang berulang-ulang pada rentang usia 1 – 4 tahun.
Childhood Disintegrative Disorder (CDD) Menunjukkan perkembangan yang normal selama 2 tahun pertama usia perkembangan kemudian tiba-tiba kehilangan kemampuan-kemampuan yang telah dicapai sebelumnya.
Diagnosa Pervasive Develompmental Disorder Not Otherwise Specified (PDD – NOS) umumnya digunakan atau dipakai di Amerika Serikat untuk menjelaskan adanya beberapa karakteristik autisme pada seseorang (Howlin, 1998: 79). National Information Center for Children and Youth with Disabilities (NICHCY) di Amerika Serikat menyatakan bahwa Autisme dan PDD – NOS adalah gangguan perkembangan yang cenderung memiliki karakteristik serupa dan gejalanya muncul sebelum usia 3 tahun. Keduanya merupakan gangguan yang bersifat neurologis yang memengaruhi kemampuan berkomunikasi, pemahaman bahasa, bermain dan kemampuan berhubungan dengan orang lain. Ketidakmampuan beradaptasi pada perubahan dan adanya respon-respon yang tidak wajar terhadap pengalaman sensoris seringkali juga dihubungkan pada gejala autisme.
Simtoma klinis
Anak dengan autisme dapat tampak normal pada tahun pertama maupun tahun kedua dalam kehidupannya. Para orang tua seringkali menyadari adanya keterlambatan kemampuan berbahasa dan cara-cara tertentu yang berbeda ketika bermain serta berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak tersebut mungkin dapat menjadi sangat sensitif atau bahkan tidak responsif terhadap rangsangan-rangasangan dari kelima panca inderanya (pendengaran, sentuhan, penciuman, rasa dan penglihatan). Perilaku-perilaku repetitif (mengepak-kepakan tangan atau jari, menggoyang-goyangkan badan dan mengulang-ulang kata) juga dapat ditemukan. Perilaku dapat menjadi agresif (baik kepada diri sendiri maupun orang lain) atau malah sangat pasif. Besar kemungkinan, perilaku-perilaku terdahulu yang dianggap normal mungkin menjadi gejala-gejala tambahan. Selain bermain yang berulang-ulang, minat yang terbatas dan hambatan bersosialisasi, beberapa hal lain yang juga selalu melekat pada para penyandang autisme adalah respon-respon yang tidak wajar terhadap informasi sensoris yang mereka terima, misalnya; suara-suara bising, cahaya, permukaan atau tekstur dari suatu bahan tertentu dan pilihan rasa tertentu pada makanan yang menjadi kesukaan mereka.
Beberapa atau keseluruhan karakteristik yang disebutkan berikut ini dapat diamati pada para penyandang autisme beserta spektrumnya baik dengan kondisi yang teringan hingga terberat sekalipun.
Hambatan dalam komunikasi, misal: berbicara dan memahami bahasa.
Kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain atau obyek di sekitarnya serta menghubungkan peristiwa-peristiwa yang terjadi.
Bermain dengan mainan atau benda-benda lain secara tidak wajar.
Sulit menerima perubahan pada rutinitas dan lingkungan yang dikenali.
Gerakkan tubuh yang berulang-ulang atau adanya pola-pola perilaku yang tertentu
Para penyandang Autisme beserta spektrumnya sangat beragam baik dalam kemampuan yang dimiliki, tingkat intelegensi, dan bahkan perilakunya. Beberapa di antaranya ada yang tidak 'berbicara' sedangkan beberapa lainnya mungkin terbatas bahasanya sehingga sering ditemukan mengulang-ulang kata atau kalimat (echolalia). Mereka yang memiliki kemampuan bahasa yang tinggi umumnya menggunakan tema-tema yang terbatas dan sulit memahami konsep-konsep yang abstrak. Dengan demikian, selalu terdapat individualitas yang unik dari individu-individu penyandangnya.
Terlepas dari berbagai karakteristik di atas, terdapat arahan dan pedoman bagi para orang tua dan para praktisi untuk lebih waspasa dan peduli terhadap gejala-gejala yang terlihat. The National Institute of Child Health and Human Development (NICHD) di Amerika Serikat menyebutkan 5 jenis perilaku yang harus diwaspadai dan perlunya evaluasi lebih lanjut :
Anak tidak bergumam hingga usia 12 bulan
Anak tidak memperlihatkan kemampuan gestural (menunjuk, dada, menggenggam) hingga usia 12 bulan
Anak tidak mengucapkan sepatah kata pun hingga usia 16 bulan
Anak tidak mampu menggunakan dua kalimat secara spontan di usia 24 bulan
Anak kehilangan kemampuan berbahasa dan interaksi sosial pada usia tertentu
Adanya kelima ‘lampu merah’ di atas tidak berarti bahwa anak tersebut menyandang autisme tetapi karena karakteristik gangguan autisme yang sangat beragam maka seorang anak harus mendapatkan evaluasi secara multidisipliner yang dapat meliputi; Neurolog, Psikolog, Pediatric, Terapi Wicara, Paedagog dan profesi lainnya yang memahami persoalan autisme.
[sunting]Simtoma klinis menurut DSM IV
A. Interaksi Sosial (minimal 2):
Tidak mampu menjalin interaksi sosial non verbal: kontak mata, ekspresi muka, posisi tubuh, gerak-gerik kurang tertuju
Kesulitan bermain dengan teman sebaya
Tidak ada empati, perilaku berbagi kesenangan/minat
Kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan emosional 2 arah
B. Komunikasi Sosial (minimal 1):
Tidak/terlambat bicara, tidak berusaha berkomunikasi non verbal
Bisa bicara tapi tidak untuk komunikasi/inisiasi, egosentris
Bahasa aneh & diulang-ulang/stereotip
Cara bermain kurang variatif/imajinatif, kurang imitasi social
C. Imaginasi, berpikir fleksibel dan bermain imaginatif (minimal 1):
Mempertahankan 1 minat atau lebih dengan cara yang sangat khas dan berlebihan, baik intensitas dan fokusnya
Terpaku pada suatu kegiatan ritualistik/rutinitas yang tidak berguna
Ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan berulang-ulang. Seringkali sangat terpukau pada bagian-bagian tertentu dari suatu benda


Seorang anak penderita autisme, dengan jajaran mainan yang ia buat
Gejala autisme dapat sangat ringan (mild), sedang (moderate) hingga parah (severe), sehingga masyarakat mungkin tidak menyadari seluruh keberadaannya. Parah atau ringannya gangguan autisme sering kemudian di-paralel-kan dengan keberfungsian. Dikatakan oleh para ahli bahwa anak-anak dengan autisme dengan tingkat intelegensi dan kognitif yang rendah, tidak berbicara (nonverbal), memiliki perilaku menyakiti diri sendiri, serta menunjukkan sangat terbatasnya minat dan rutinitas yang dilakukan maka mereka diklasifikasikan sebagai low functioning autism. Sementara mereka yang menunjukkan fungsi kognitif dan intelegensi yang tinggi, mampu menggunakan bahasa dan bicaranya secara efektif serta menunjukkan kemampuan mengikuti rutinitas yang umum diklasifikasikan sebagai high functioning autism. Dua dikotomi dari karakteristik gangguan sesungguhnya akan sangat berpengaruh pada implikasi pendidikan maupun model-model treatment yang diberikan pada para penyandang autisme. Kiranya melalui media ini penulis menghimbau kepada para ahli dan paktisi di bidang autisme untuk semakin mengembangkan strategi-strategi dan teknik-teknik pengajaran yang tepat bagi mereka. Apalagi mengingat fakta dari hasil-hasil penelitian terdahulu menyebutkan bahwa 80% anak dengan autisme memiliki intelegensi yang rendah dan tidak berbicara atau nonverbal. Namun sekali lagi, apapun diagnosa maupun label yang diberikan prioritasnya adalah segera diberikannya intervensi yang tepat dan sungguh-sungguh sesuai dengan kebutuhan mereka.

disalin dari http://id.wikipedia.org/wiki/Autisme

Senin, 19 Maret 2012

kandungan gizi

Kandungan gizi berbagai jenis ikan per 100 gram diantaranya sebagai berikut :
Ikan Lele
•             Kalori                 : 84
•             Protein (gr)        : 14.8
•             Lemak (gr)        : 2.3
•             Kolesterol (mg) : 58
•             Zat besi (mg)    : 0.3

Ikan Patin
•             Kalori                 : 106
•             Protein (gr)        : 20.8
•             Lemak (gr)        : 5.8
•             air (mg)              : 59.3 %
•             Zat besi (mg)     : 0.3

Dikutip dari brp2b

Ani Yudhoyono Akan Ajar Cucu Makan Lele
VIVAnews - Ikan adalah salah satu sumber protein tertinggi yang dibutuhkan oleh manusia, khususnya otak. Dan ikan lele adalah salah satu ikan yang biasa dikonsumsi untuk memenuhi pasokan protein itu.
“Ada yang mengatakan bahwa ikan adalah makanannya otak,” kata Ani Yudhoyono, “itu juga sebabnya mengapa anak-anak Jepang memiliki kecerdasan yang tinggi, salah satunya karena di negara itu, rakyatnya diajak mengkonsumsi ikan sejak balita.” Itulah yang disampaikan ibu negara saat membuka Festival Raya Lele Nusantara di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Sabtu 19 Juni 2010.
Ani menyatakan, bila makanan yang sehat dan penuh gizi seperti ikan dikenalkan pada anak-anak sedini mungkin, lanjut Ibu Ani, saat dewasa mereka akan menyukai dan merasakan manfaatnya untuk kesehatan dan kecerdasaan. Menurut Ibu Ani, saat ini konsumsi ikan nasional tergolong kecil, khususnya di Pulau Jawa karena tidak dibiasakan sejak dini.
“Jadi kalau sekarang ini kita mau mengubah pola berpikir atau cara hidup kita bahwa ikan adalah yang terbaik, insya Allah, suatu saat nanti bukan hanya orang Jawa, atau orang yang tinggal di Jawa, tetapi seluruh rakyat Indonesia akan gemar makan ikan,” kata Ani dilansir laman Presiden.
Lebih spesifik mengenai Lele, Ibu Ani mengatakan bahwa banyak orang salah kaprah. “Banyak orang yang mengatakan itu tidak berkelas, itu hanya di kaki lima. Kemudian itu hanya mahasiswa dan anak-anak kos, yang uangnya pas-pasan bisa makan ikan lele. Tidak elit. Padahal sebetulnya tidak benar sama sekali,” Ibu Negara menegaskan.
Menurut Ani, festival raya membuktikan lele adalah makanan bergizi tinggi, sehat, murah, dan berkelas. “Adanya gerakan masyarakat makan ikan atau gemar ikan, saya lihat sebagai terobosan konkret yang patut diberikan apresiasi,” ujar Ibu Ani. Jika gerakan itu dimulai dari Parkir Timur Senayan Jakarta menuju keseluruh Indonesia, maka 5-10 tahun lagi anak-anak Indonesia akan tumbuh lebih sehat dan cerdas.
Budidaya ikan lele akan memiliki manfaat secara sosial dan ekonomi. “Siapapun dapat mengembangkan ikan lele, termasuk oleh mereka yang berada di perumahan-perumahan sempit maupun di apartemen,” ujarnya. Ibu Ani kemudian menghubungkan hal ini pada usaha propoor dan projob.
Ibu Ani berharap agar semua mendukung pengembangan ikan Lele dan komoditas ikan lainnya. “Saya punya cucu satu-satunya, insya Allah akan saya ajarkan makan lele nantinya,” kata nenek dari Almira Tunggadewi Yudhoyono itu.
• VIVAnews
Disalin dari www.infoanak.com

Pertama dan satu-satunya di Indonesia, kini hadir abon My Baby ikan lele untuk putra putri ayah bunda tercinta lebih praktis dengan tekstur yang sangat lembut dan diolah tanpa MSG dan minyak serta 100% bahan dari ikan lele tanpa campuran.
yuk gemar makan ikan ayah bunda terutama ikan lele,
turut berpartisipasi dalam program ibu presiden.
bagi ayah bunda yang berkenan menjadi reseller, agen dan distributor bisa gabung di www.abonmybaby.com peluang laba kami yang terbaik
cintai produk indonesia

Rabu, 29 Februari 2012

Abon buat anak ya abon My Baby

Abon enak, manis, gurih, lembut, praktis dan bergizi abon My Baby diolah tanpa MINYAK dan MSG cocok untuk konsumsi putra putri tercinta.
Apabila buah hati ayah bunda bosan dengan menu harian solusinya abon My Baby kaya akan gizi yang sangat dibutuhkan putra putri ayah bunda.
Sebagai Ayah Bunda yang peduli gizi anak pilihan tepat abon My Baby!!!!!
Tersedia varian
- Ikan Patin 80 gram
- Ikan Lele 100 gram
- Ayam 80 gram
Diolah dari 100% daging Ikan Patin, Ikan Lele & Ayam asli tanpa campuran
Untuk buah hati Ayah Bunda percayakan pada abon My Baby


Untuk ayah bunda yang hoby berbisnis Online bisa gabung dengan kami di www.abonmybaby.com

Minggu, 29 Januari 2012

Produk Pradipta Jaya Food
telah hadir produk asli Indonesia produk keluarga dalam bentuk baby food dan snack, memperkenalkan produk unggulan Pradipta Jaya Food Abon My Baby pertama dan satu-satunya di Indonesia abon untuk balita diatas 8 bulan diolah tanpa MSG dan minyak dengan tekstur yang sangat lembut sehingga tidak mengganggu pencernaan buah hati ayah bunda. Selain itu untuk ayah bunda Pradipta Jaya Food juga mempunyai produk Pieng Hoo, kentang bromo pedas ditaburi abon. Prduk Pradipta Jaya Food terjamin kualitas dan kehygenisannya karena terbuat dari 100% asli dagin ikan patin, ikan lele & ayam pilihan.
Tersedia dalam varian : Ikan Patin, Ikan Lele & Ayam.
Produk kami bisa didapat di distributor resmi kami dan toko-toko terdekat
Mari kita galakan Cinta Produk Indonesia